Vitamin E terkandung secara alami pada berbagai makanan seperti minyak nabati, kacang-kacangan dan sayuran berdaun. Vitamin ini diyakini berkhasiat sebagai antioksidan, menjaga kesehatan dan memperlambat proses penuaan. Sayangnya, sebuah penelitian menemukan bahwa vitamin E dapat menyebabkan tulang keropos.
Para peneliti yang dipimpin oleh Shu Takeda dari Universitas Keio di Tokyo mengatakan bahwa temuan ini merupakan peringatan bagi orang-orang yang mengkonsumsi suplemen vitamin E. Takeda menegaskan bahwa vitamin E dapat merangsang sel-sel yang menyebabkan tulang keropos atau osteoporosis.
Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan penipisan jaringan tulang dan hilangnya kepadatan tulang dari waktu ke waktu sehingga penderitanya rentan mengalami patah tulang. Penyakit ini banyak menyerang orang-orang tua, khususnya perempuan.
Para peneliti menjelaskan bahwa mempertahankan keseimbangan antara sel pembentuk tulang (osteoblas) dan sel perusak tulang (osteoklas) akan membuat tulang menjadi kuat. Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa vitamin E bermanfaat bagi kesehatan tulang. Namun, para peneliti dari Jepang menemukan sebaliknya, vitamin E justru memicu produksi sel perusak tulang.
"Tulang yang sehat terdiri dari jaringan yang dinamis. Untuk menjaga kondisi ini, diperlukan keseimbangan antara osteoblas dan osteoklas. Memahami kompetisi sel-sel ini sangat penting untuk memahami bagaimana vitamin E mempengaruhi kesehatan tulang," kata Dr Robert Graham, internis di Lenox Hill Hospital di New York City seperti dilansir HealthDay, Senin (5/3/3012).
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Medicine ini menemukan bahwa tikus yang kekurangan vitamin E memiliki massa tulang yang lebih tinggi karena memiliki kerusakan tulang yang lebih sedikit. Sementara itu, tikus sehat yang diberi makan vitamin E dengan kadar yang sama seperti yang terdapat dalam suplemen manusia mengalami penurunan massa tulang sebesar 20% dalam waktu delapan minggu.
Penelitian Takeda ini juga menunjukkan bahwa vitamin D dapat meningkatkan pembentukan tulang, namun vitamin E justru sebaliknya. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami bagaimana vitamin E bekerja dalam manusia.
"Sebelum kami mulai memberitahu orang-orang untuk membuang suplemen vitamin E-nya, biarkan saya menyatakan bahwa hasil ini diperoleh dari penelitian pada tikus dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat risiko dan manfaatnya pada manusia," kata Graham.
sumber: detikHealth.com
salam senyum bo-jet marantau dot com
0 komentar:
Posting Komentar