| 2008 |
Berjalan menyusuri pantai berdua dengan mu, bergandeng tangan dan canda tawa.
Ku ayunkan kaki beralaskan sendal jepit yang satu-satu na ku punya.
Berbalut sepasang kain yang telah usang dan compang-camping, ku setrika serapi mungkin.
Tak kau hiraukan asalkan kita selalu merangkai untaian rindu.
| 2009 |
Waktu mulai terasa lapang dan memberikan sebuah harapan untuk bermimpi lebih indah.
Selalu berdoa untuk ku, untuk kebaikan serta masa depanku tetap di kota ini.
Tuhan selalu mendengar akan doa mu dan Tuhan selalu ada di hembusan nafasku.
Bahagia tak terkira merubah segala keadaan ku yang telah lama larut.
| 2010 |
Mulai terasa saat menuju titik jenuh yang selalu menghiasi segala ego mu.
Segala upaya dan daya tak mampu meruntuhkan benteng ke egoisan tu.
Dan sampai akhir na aku menyerah tanpa tersisa sedikit pun pasukan ku.
Namun ku selalu ingin melihatmu dan menjaga segala na akan dirimu.
| 2011 |
Apalah daya, deras na hujan tak mampu lagi meredam amukan si jago merah.
Seakan semakin mengeras marmer yang menggulung nuansa rindu ne.
Ku tak mampu menghadapi mu lagi wahai sayang ku.
Biarkan aku terbang membumbung tinggi meredam segala keinginan hati.
| 2012 |
Ku harus benar-benar melepaskan mu walau berat di hati, masih berasa sayang ne.
Masih membekas rindu yang kau goreskan berulang-ulang kali dan semakin melebar.
Tangis ku pun tak mampu membuatmu luluh, atau pun tu amarah yang membara di hati ne.
Telah ku paksakan rasa kecewa ku padamu.
The end..
Terima kasih ya " Febi MarLia " yang telah menemani ku dari aku tak punya apa-apa sampai seperti saat ne. Bukan karna aku tak sayang lagi, karena telah ku paksakan lelah ne hingga ku tak mampu bertahan akan ego mu. Dan maafkanlah aku yang telah menyentuhmu, yang telah mengisi hari-hari mu dalam canda dan tawa. Seperti janji ku dulu kepadamu, " KU KAN SELALU MENJAGAMU " mungkin dengan cara yang lain, tapi akan pasti KUTEPATI..!!! karna aku Lelaki..
Salam senyum bo-jet marantau dot com
Berjalan menyusuri pantai berdua dengan mu, bergandeng tangan dan canda tawa.
Ku ayunkan kaki beralaskan sendal jepit yang satu-satu na ku punya.
Berbalut sepasang kain yang telah usang dan compang-camping, ku setrika serapi mungkin.
Tak kau hiraukan asalkan kita selalu merangkai untaian rindu.
| 2009 |
Waktu mulai terasa lapang dan memberikan sebuah harapan untuk bermimpi lebih indah.
Selalu berdoa untuk ku, untuk kebaikan serta masa depanku tetap di kota ini.
Tuhan selalu mendengar akan doa mu dan Tuhan selalu ada di hembusan nafasku.
Bahagia tak terkira merubah segala keadaan ku yang telah lama larut.
| 2010 |
Mulai terasa saat menuju titik jenuh yang selalu menghiasi segala ego mu.
Segala upaya dan daya tak mampu meruntuhkan benteng ke egoisan tu.
Dan sampai akhir na aku menyerah tanpa tersisa sedikit pun pasukan ku.
Namun ku selalu ingin melihatmu dan menjaga segala na akan dirimu.
| 2011 |
Apalah daya, deras na hujan tak mampu lagi meredam amukan si jago merah.
Seakan semakin mengeras marmer yang menggulung nuansa rindu ne.
Ku tak mampu menghadapi mu lagi wahai sayang ku.
Biarkan aku terbang membumbung tinggi meredam segala keinginan hati.
| 2012 |
Ku harus benar-benar melepaskan mu walau berat di hati, masih berasa sayang ne.
Masih membekas rindu yang kau goreskan berulang-ulang kali dan semakin melebar.
Tangis ku pun tak mampu membuatmu luluh, atau pun tu amarah yang membara di hati ne.
Telah ku paksakan rasa kecewa ku padamu.
The end..
Terima kasih ya " Febi MarLia " yang telah menemani ku dari aku tak punya apa-apa sampai seperti saat ne. Bukan karna aku tak sayang lagi, karena telah ku paksakan lelah ne hingga ku tak mampu bertahan akan ego mu. Dan maafkanlah aku yang telah menyentuhmu, yang telah mengisi hari-hari mu dalam canda dan tawa. Seperti janji ku dulu kepadamu, " KU KAN SELALU MENJAGAMU " mungkin dengan cara yang lain, tapi akan pasti KUTEPATI..!!! karna aku Lelaki..
Salam senyum bo-jet marantau dot com
0 komentar:
Posting Komentar